Minggu, 23 September 2018

KAMPRET VS CEBONG

**ANDAI KAMPRET DAN KECEBONG BERSATU**
Jujur, saya tidak suka dengan julukan “Kampret” untuk menyebut para pendukung Prabowo Subianto
Dan “Kecebong/ Cebong” untuk para pendukung Joko Widodo.
Karena julukan itu pasti diucapkan dengan kebencian, pelecehan, sindiran, sarkasme, dll. 
Tak pernah kan dengar pendukung Prabowo berkata dengan bangga: “Woi, gue kampret lho…”,
Juga sebaliknya pendukung Jokowi: “Aku bangga jadi Kecebong, bulet-bulet imut, bentar lagi jadi kodok.”?
Selain itu, kedua analogi binatang di atas entah disadari atau tidak membawa dampak buruk pada pola pikir kita.
Membuat kita meyakini Kampret yang adalah binatang penerbang, dan tidur dengan kepala di bawah, tidak akan bersatu dengan Kecebong si anak katak yang hidupnya di air.
Mereka beda alam, beda spesies, beda…. Ah, banyak sekali bedanya.
Sedangkan kita sejatinya satu bangsa, satu tanahair, satu spesies, dan satu cita-cita Menyejahterakan Indonesia.
Lantas, apakah “Kampret” dan “Kecebong” bisa bersatu..? Bisa ! yaaa Bisaaa...!!!
Dengan menghapus identitas kekampretannya dan kecebongannya,
Menjadi sesama anak bangsa yang ingin Indonesia berjaya..
Damai eeuuyy....
(Tirtasari recidence. 29 Agustus 2018 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar